segerombolan orang pulang demo
sisa caci maki masih membasahi bibir
entah penguasa yang zalim
entah keadaan yang rantas
keringat meleleh dari leher hingga kaki
jerit sepatu meneriakan slogan
Tuhan menyapa dari balik pintu
lorong lorong becek kumuh di rambahnya pula
si miskin diusap satu satu
di tidurkanya mereka agar lupa nyanyian perut
lagu derita hingga ke ujung negeri
lapar bukan lagi mainan baru
petani buruh yang terlilit rentenir
kaum gelandangan kota selaksa sampah hidup
ada pagelaran konyol atau ironisme
pejabat main kong kalikong menimbun kekayaan
adakah kegoblokan menguasai singgasananya?
tutup muka keadaan sekitar?
semena mena saling lari dari hukum
ingkar janji janji manis lima tahunan
lalu kemana si kecil mengadu?
menjadi tamu yang tak di harapkan hadir
tertindas lindas di negerinya sendiri....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar