Selasa, 10 Januari 2012

Rinduku Tumpah pada Bejana Miliknya

 Gambar dari sini

Kepada Engkau di hatiku

Sihir ?sihir ! cinta !
sihir ? sihir ! rindu ?

Bukan, bukan? Bunda?
+Ini kenyataan
Iya, iya Bunda dia menjerat leherku...

Ah... hatimu bahkan lenyap?
+Dia bawa serta terbang Bunda, iya - iya

Bahkan lidah dimulutmu? pun! kelu?
+Iya Bunda, iya...
Ingin selalu, untuk memuja dan mengharapnya...


Kusut! Masai engkau?
+Kesegaranku untuknya nanti...

Luntur segala sombongku
Terbantai, berkubang pada lumpur lumpur pesona
Tajam kukunya selaksa pisau bermata ganda...
Erat....erat!!! mencengkeram...luka...
Tiada lepas...

Sakitkah kau? anaku?
+Ahhhh kesakitan yang nikmat Bunda...

....Usah ragu? Sebutkan padaku siapa ia? bocah lelakiku?
saatnya tiba nanti, Iya...-... iya Bunda
Ya, kini dia telah berdiri pada latar bayangmu
Dan menyebutnya adalah menyebut ketegaranmu juga

Indah!!!???, lihat Bunda dia merapikan kerudung yang kau kenakan...
....Helaan sepenuh lembut,sepenuh cita...
...Ahh sehalus rindumu dia bunda
Pesonamu? Bunda? engkau cantik bersahaja
Impianku,Begitupun juga dia Bunda
Kerna rinduku segera tumpah pada bejana miliknya
Untuknya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar