Selasa, 17 April 2012

Bambang Sumantri Pada titik Beku



: perjamuan Sumantri untuk Sukasrana sesaat usai panah lepas

Sang ksatria terjerabab dalam renung,habis fikir pelita hati,seakan pelita itu sinarnya goyah terurai angin jahat,pun awan gelap membentuk badai....lunglai segenap rasa dan jiwa,usai panah itu menyelinap membawa terbang Sukasrana:
"ah adinda dosa apa yang kusandang?"
dipeluknya jiwa raib adinda
"usai taman sriwedari kau putar menjadi taman kraton,usai kasihmu kau pasrahkan halus tulus kuputus nyawamu dari badan"
        [ooo satria hapus duka dan sesal,sebab itu takan menyurutkan langkah
        pantang satria merintih menyesali nasib yang tlah lewat
        kembali engkau bangkit,setiap laju langkah pantang berbalik arah
        panggul saja semua yang tlah kau perbuat.
        teringat kembali Ardisekar bersama Sang Resi,
        ditantingnya kejumudan diri....
        ooo tanganku bersimbah darah mu adinda]

lukanya amat luka
perihnya teramat perih
tak bisa ia berlari dari kisah
:dosa?
         [seandainya aku tak usah menjadi Mahapatih?
         cita cita yang menjadi kuburan buat adinda.....
         kabur angan hanyut pada airmata yang mengabut
         cita cita janganlah membutakan mata...
         gapai kilau cahaya jiwa ada pada nurani
         senantiasa ada suara bening meski lirih ]

duhai jiwa duhai raga
menyatu dalam satu kehendak
engkau raga tiada mungkin berkeinginan
sedang jiwa tertulis pengertian murni halus
         [ah pengertian macam apa aku ini adinda...peragu tiada alang]

kehendak bhakti,abdi,pada darma takluk kepada-Nya semesti berjalan dalam kasunyatan, tak seperti membalik telapak tangan kemudahanya, namun akan ada kawah candradimuka coba serta goda, ketika semua tertaklukan maka di terima pula ia sebagai hambaNya,sedang keluhuran-Nya tiada bisa digambarkan
         [godaan ini teramat berat adinda
         bahkan belum usai cobaan tlah kumangkatkan engkau...
         tak guna lagi airmataku,tak guna lagi pengabdianku...]



"Kakang kutunggu engkau di gerbang Nirwana
pintunya akan terbuka ketika kita sowan bersama"
o jiwa ketika kau mencari keluhuran ajaklah juga raga
   ...... o.....
        [raga akan kembali menjadi bumi
        jiwalah yang menghadap Kang Sejati
        bisikan batin pertama utama,setelahnya adalah godaan]

tiada lagi arah tiada lagi kiblat
Sumantri tenggelam dalam alam awang uwung
menyatu...satu
kususul engkau.
hening
sidhem

kewaspadaan bukanlah sebuah ketakutan teramat sangat

godaan akan terbalut manis dimana mana serupa madu
hendaknya jangan bermain api
ia akan membakar
jangan bermain air
ia akan menenggelamkan
sekedarnya saja
semurwatnya saja
dan ketenangan kau dapat

#Srengenge wus angslup,blencong blencong kapancar kanthi samar repet repet

*rep sidem permanem tan ono huno huni
tan ono walang talisik..........
saungkure goro goro
ono bocah bajang sakembaran
sing siji nggowo bathok unine kanggo nawu segara
kang sawiji nggowo sodo lanang kanggo nyapu jagat

Tidak Tertanggal  Juli/2010.
Usai nonton Wayang Orang "Sumantri Ngenger"


aku ingin menemukan jejakMU
tak hendak aku jadi satria karena aku harus mencari segala apa semesta
tak bisa aku mendapati cerita mulia dari tukang cendol dan serupanya
-segalanya akan kutanyakan pada punakawan,karena mereka akan menatapku keatas penuh takut
melainkan punakawanlah yang bisa bertamu keatas dan kebawah dengan riang diterima sambil memunguti serpih kebajikan
Tuhan aku ingin mencintaiMu karena memang aku mencintaiMu
Tuhan
aku curiga dengan diriku...
Tuhan
aku ingin menemu tapak jejakMu
 [nyanyi senja Ki Petruk Kantong Bolong.....]
[inspirasi atas obrolan dengan penyair multi talenta Faizal Komandobat...terimakasih banyak obrolanya Gus...salam bahagia untukmu ]

UI Depok,2010



keterangan:
#Matahari tenggelam,pancar pelita menyala remang ada bayang mengendap
*keadaan sungguh sunyi sekali
bahkan tiada belalang bersuara
usai sudah keriuhan
lantas muncul 2anak kembar
yang satu membawa batok untuk menguras laut
yang satu membawa lidi untuk menyapu alam

nonton Wayang Orang berjudul Sumantri Mengabdi
kembali tentang tahta yang bersimbah darah...???
mestikah seperti itu?

ket: gambar di ambil dari google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar